Wednesday, December 8, 2010

Pemeliharaan dan Perawatan Baterai 0 komentar

Wednesday, December 8, 2010 |
Di dalam suatu sistem kelistrikan, baterai merupakan suatu komponen yang sangat vital dalam rangka menyediakan tenaga listrik cadangan pada saat listem kelistrikan utama mengalami gangguan atau masalah.
Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan baterai mutlak dilakukan dan menjadi salah satu bagian penting dari program preventive maintenance maupun condition monitoring. Karena kegagalan baterai dalam mensuplai listrik cadangan akan mengakibatkan kerugian yang jauh lebih besar pada sistem kelistrikan terutama di sistem pembangkit, transmisi dan distribusi, karena baterai biasanya digunakan untuk mensuplai beban beban yang sangat kritikal, misalkan sistem proteksi, circuit breaker dan peralatan control selama sumber listrik utama mengalami gangguan.
Dalam pemeliharaan dan perawatan baterai, ada sebuah standar yang bisa dijadikan sebagai sebuah acuan yaitu standard IEEE 450-1995, “ IEEE Recommended Practice for Maintenance, Testing, and Replacement of Vented Lead-Acid Batteries for Stationary Application”. Perawatan baterai harus dilakukan secara periodik untuk memonitor dan mengetahui keadaan baterai, dan inspeksi baterai harus dilakukan pada saat kondisi beban “float” normal
Perawatan baterai ini meliputi :
  1. Perawatan Bulanan
Pekerjaan yang biasanya dilakukan pada perawatan bulanan baterai   adalah :
  • Pengukuran tegangan floating pada terminal baterai
  • Tegangan dan arus dari baterai charger
  • Kebersihan dan kondisi visual dari baterai, rak penyimpanan baterai dan area baterai
  • Level cairan elektrolit, serta kemungkinan kebocoran dan retak pada  baterai
  • Pengamatan tentang adanya korosi pada terminal, koneksi serta rak baterai
  • Tegangan, specific gravity, serta temperature elektrolit pada pilot cell
  • Ventilasi area batere dan temperature ambient
  • Kemungkinan adanya baterai ground
  • Arus floating baterai
2.    Perawatan tiga bulanan
Pekerjaan perawatan tiga bulanan meliputi :
  • Tegangan tiap cell dan total tegangan pada input baterai (dengan menggunakan impedance tester)
  • Pengukuran specific grafity minimal 10% dari jumlah baterai yang ada
  • Pengukuran temperatur baterai minimal 10% dari jumlah baterai yang ada
3.    Perawatan tahunan
Dalam perawatan tahunan, pekerjaan yang harus dilakukan adalah :
  • Item perawatan bulanan dan tiga bulanan
  • Load cycle test atau baterai capacity test
Perawatan yang benar pada batere dapat menjamin “availability dan reliability” dari baterai yang digunakan sebagai back up sistem ketika sistem utama mengalami gangguan

read more

Mengenal teknologi Infrared thermography bag.1 0 komentar

Infrared thermography merupakan suatu teknik monitoring yang berkembang pesat dewasa ini seiring dengan semakin majunya teknologi predictive maintenance pada dunia industri. Teknik ini memanfaatkan keadaan natural suatu benda dimana setiap benda yang ada di bumi mempunyai kemampuan memancarkan gelombang inframerah pada level tertentu. gelombang inilah yang kemudian ditangkap oleh kamera khusus inframerah (infrared camera) dan dituangkan dalam bentuk foto inframerah dan dianalisa untuk mengetahui keadaan benda ataupun peralatan yang diinspeksi secara realtimeelectromagnetic spectrum
contoh gambar IR
Contoh Foto Hasil Inspeksi Menggunakan Kamera Infrared
dalam implementasinya, infrared thermography banyak diaplikasikan di dunia keteknikan dan antara lain :
1. inspeksi peralatan listrik seperti breaker, switchgear, motor, trafo, sambungan kabel dan panel
2. inspeksi gedung
3. inspeksi pipa dan vessel
4. inspeksi rotating equipment seperti pompa dan kompresor
5. inspeksi jaringan listrik
6. audit untuk energy efficiency program
7. teknik scanning pasien dalam dunia kedokteran
secara umum, infrared thermography digunakan oleh personel maintenance department pada suatu perusahaan sebagai bagian dari program perawatan dan pemeliharaan bulanan atau tahunan untuk mengetahui kondisi dari peralatan yang secara realtime tanpa harus mematikan peralatan tersebut.
untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya ? kita akan lanjutkan di bagian kedua…..

read more

Mengenal Diagram Rangkaian Listrik 0 komentar

Dalam kegiatan desain engineering, maintenance ataupun troubleshooting, sangatlah essensial bagi seorang engineer atau teknisi, entah itu personel di  bidang kelistrikan ataupun di bidang lain (elektronika maupun telekomunikasi) untuk bisa mengerti ataupun  menguasai diagram rangkaian. Diagram rangkaian merupakan suatu gambar atau petunjuk tentang komponen apa yang ada  di dalam suatu rangkaian listrik, fungsinya dan hubungan antar rangkaian, sehingga diharapkan bila seorang engineer atau teknisi mengerti tentang diagram rangkaian tesebut, mereka akan lebih tepat dalam mendesain suatu rangkaian ataupun menganalisa gangguan terhadap suatu rangkaian . Secara umum diagram rangkaian dibedakan menjadi empat macam yaitu :
Schematic diagram merupakan suatu gambar teknik yang menggambarkan suatu rangkaian dengan menggunakan symbol symbol listrik . dalam schematic diagram symbol symbol listrik tersebut dihubungkan dengan garis yang menggambarkan koneksi dan hubungan dari komponen komponen listrik di dalam rangkaian. Dengan menggunakan schematic diagram, cara kerja dari suatu system kelistrikan dapat diamati dari input sampai dengan outputnya
schematic diagram
schematic diagram
One line diagram menggambarkan suatu rangkaian dalam bentuk sebuah jalur gambar. One line diagram digunakan menggambarkan suatu rangkaian yang komplek dengan cara menyederhanakan gambar tersebut menjadi sebuah alur rangkaian, sehingga diharapkan dengan sebuah one-line diagram, pembacaan suatu system lebih mudah karena alur dalam one-line diagram tersebut mewakili dari sebuah system yang lebih rumit dan detail.
one line diagram
one line diagram
Block diagram menggambarkan suatu rangkaian dalam bentuk segmen segmen rangkaian menurut dengan fungsinya. Dengan menggunakan block diagram, akan lebih mudah membaca rangkaian karena block diagram memisahkan rangkaian tersebut berdasarkan cara kerjanya sehingga dalam pekerjaan troubleshooting akan mudah menemukan rangkaian yang bermasalah

block diagram
block diagram
Wiring diagram menggambarkan hubungan rangkaian secara detail, dari mulai simbol rangkaian sampai dengan koneksi rangkaian tersebut dengan komponen lain, sehingga akan mudah bagi kita untuk mengikuti alur sebenarnya dari sebuah rangkaian, karena digambarkan secara rinci dan lengkap.
wiring diagram
wiring diagram
Dengan mengerti dan memahami keempat diagram rangkain tersebut, akan mudah bagi seseorang untuk membaca “jeroan” dari suatu rangkaian

read more

Wednesday, December 1, 2010

Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik 0 komentar

Wednesday, December 1, 2010 |

Seperti telah kita ketahui, bahwa untuk pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah. Pada saluran Udara, terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak menggunakan kawat penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga telanjang (BCC, singkatan dari Bare Cooper Cable), Aluminium telanjang (AAC, singkatan dari All Aluminium Cable), Campuran yang berbasis aluminium (Al-Mg-Si), Aluminium berinti baja (ACSR, singkatan dari Aluminium Cable Steel Reinforced) dan Kawat baja yang berisi lapisan tembaga (Cooper Weld).

Sedangkan pada saluran kabel tanah, biasanya banyak menggunakan kabel dengan penghantar jenis tembaga dan aluminium, perkembangan yang sangat dominan pada saluran kabel tanah adalah dari sisi bahan isolasinya, dimana pada saat awal banyak menggunakan isolasi berbahan kertas dengan perlindungan mekanikal berupa timah hitam, kemudian menggunakan minyak ( jenis kabel ini dinamakan GPLK atau Gewapend Papier Lood Kabel yang merupakan standar belanda dan NKBA atau Normal Kabel mit Bleimantel Aussenumheullung yang merupakan standar jerman, dan jenis bahan isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa PVC (Polyvinyl Chloride) dan XLPE (Cross-Linked Polyethylene). Jenis bahan isolasi PVC dan XLPE pada saat ini telah berkembang pesat dan merupakan bahan isolasi yang andal.

Di waktu yang lalu, bahan yang banyak digunakan untuk saluran listrik adalah jenis tembaga (Cu). Namun karena harga tembaga yang tinggi dan tidak stabil bahkan cenderung naik, aluminium mulai dilirik dan dimanfaatkan sebagai bahan kawat saluran listrik, baik saluran udara maupun saluran kabel tanah. Lagipula, kawat tembaga sering dicuri karena bahannya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk lain.

Suatu ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam atau campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik, yaitu:

• Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat normalisasi, baik mengenai daya hantar listrik maupun mengenai sifat-sifat mekanikal.

• Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat pentanahan.

• Aluminium, yang memiliki kelebihan karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat kompetitif. Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan dapat dikatakan bahwa secara praktis kini mulai lebih banyak digunakan untuk instalasi-instalasi listrik arus kuat yang baru dari pada menggunakan tembaga.

• Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR (Aluminium Cable Steel Reinforced), suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel. ACSR ini banyak digunakan untuk kawat saluran hantar udara.

• Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya sekitar 0,4 % – 0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % - 0,35 %) dan ferum (konsentrasinya antara 0,2 % - 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar listriknya agak rendah.

• Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga.

• Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga sebagai kawat pentanahan.

Berdasarkan ikhtisar diatas, dapat dikatakan bahwa bahan yang terpenting untuk saluran penghantar listrik adalah tembaga dan aluminium, sehingga kedua bahan tersebut banyak digunakan sebagai kawat pengantar listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah.

Untuk pembahasan lebih detail mengenai bahan penghantar listrik, dapat dibaca pada artikel berikut:

read more

Blog Archive

 
Copyright © Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog