INDUKTANSI DAN RANGKAIAN INDUKTIF
MEMBAHAS:
- Induktansi Kumparan
- Reaktansi Induktif
- Rangkaian Induktif
- Transformasi
Catatan :
Karena fasor VR dan VL membentuk segitiga siku-siku, fasor resultannya akan berupa hipotenusa segitiga tersebut.
Perlu diketahui bahwa:
Kumparan yang menerima energi dari sumber AC disebut primer. Kumparan yang menyalurkan energi ke beban AC disebut skunder.
HAL- HAL YANG PENTING UNTUK DIINGAT:
- Jika diberikan energi yang cukup, sebagian elektron yang paling luar akan meninggalkan atom dan berubah menjadi elektron bebas. Gerakan elektron bebas inilah yang menimbulkan arus listrik dalam konduktor.
- Kemampuan konduktor untuk menginduksi tegangan dalam konduktor itu sendiri ketika arusnya berubah merupakan induktansi konduktor bersangkutan.
- Dua kumparan L1 dan L2 memiliki induktansi bersama jika arus yang berubah-ubah di kumparan yang satu dapat menginduksi kumparan lainnya.
- Reaktansi induktansi XL ialah perlawanan terhadap arus ac akibat induktansi dalam rangkaian bersangkutan.
- Tabel rangkuman untuk rangkaian RL seri dan paralel
XL dan R dihubungkan Seri | XL dan R dihubungkan paralel |
I sama dalam XL dan R
VR terlambat terhadap VL sebesar 90o
q = arctan | VT sama pada XL dan R
IR terlambat terhadap IL sebesar 90o
q = arctan |
- Dalam rangkaian dengan reaktansi induktif, Daya nyata P = VI cos q
- Dalam rangkaian dengan reaktansi induktif, Daya reaktif Q = VI sin q
- Dalam rangkaian dengan reaktansi induktif, Daya kentara S = VI
- Rasio tegangan Vp/Vs
suatu transformator sebanding dengan rasio belitan Np/Ns.
- Rasio arus Ip/Is
suatu transformator berbanding terbalik dengan rasio belitan Np/Ns.
- Rasio Impedansi Zp/Zs
sebanding dengan kuadrat rasio belitan (Np/Ns)2.